Alkimia adalah protosains yang menggabungkan unsur-unsur kimia, fisika, astrologi, seni, semiotika, metalurgi, kedokteran, mistisisme, dan agama. Dua tujuan yang saling berkaitan yang diupayakan oleh banyak ahli alkimia adalah batu filsuf (atau biasa juga disebut batu bertuah), sebuah zat mitos yang memungkinkan terjadinya transmutasi logam biasa menjadi emas; dan Elixir of Life, ramuan yang dapat menyembuhkan segala penyakit dan memperpanjang usia. Alkimia dapat dipandang sebagai cikal-bakal ilmu kimia modern sebelum dirumuskannya metode ilmiah.
Kata Alkimia berasal dari Bahasa Arab al-kimiya atau al-khimiya (الكيمياء atau الخيمياء).. Etimologi lain mengaitkan kata ini dengan kata "Al Kemi", yang berarti "Seni Mesir", karena bangsa Mesir Kuno menyebut negerinya "Kemi" dan dipandang sebagai penyihir sakti di seluruh dunia kuno. Dari etimologi inilah, Alkimia sering disebut "Seni Hitam", dan dari kimialah sains modern Alkimia berkembang, walaupun nama ini tidak muncul sebelum abad ke-17. Robert Doyle, seorang ahli Alkimia dan teman Isaac Newton, menulis karya berjudul The Sceptical Chymist pada 1661. Karya ini dikenal secara luas sebagai buku pertama tentang kimiawi.
Tersebut beberapa sumber legendaris terkait asal-muasal Alkimia. Dewa Mesir, Thoth, sering disebut sebagai pendirinya. Dia digambarkan sebagai "dewa manusia" yang membawa agama dan pengetahuan ke Mesir, dan dihormati sebagai penemu tulisan, matematika, musik, astronomi, arsitektur, dan obat-obatan. Persamaan antara Thoth, Hermes, dan Mercury, sebagai penguasa berbagai ilmu pengetahuan juga perantara antara langit dan bumi dalam masing-masing budaya mereka (Mesir, Yunani, dan Romawi), secara kolektif telah membentuk karakter yang dikenal sebagai "Hermes Trismegistus", Bapak Alkimia.
Dari nama Hermes Trismegistus-lah, bentuk hermeutisisme muncul, terutama lewat kumpulan teks Helenistika yang dikenal dengan Corpus Hermeticum. Teks-teks ini awalnya terkenal selama puncak kebudayaan Aleksandria dan muncul kembali pada masa Renaissance Eropa, ketika teks tersebut menjadi bacaan penting karena bangkitnya kembali minat akan esoterika dan ilmu gaib.
Konon, Hermes Trismegistus menciptakan sebuah Emerald Tablet. "The Emerald Tablet"-lah naskah kunci yang digunakan di Alkimia, dengan memaparkan tujuh langkah perubahan untuk menciptakan Batu Bertuah, yaitu kalsinasi, memecahkan, memisahkan, merangkaikan, fermentasi, penyulingan, dan pembekuan.
![]() |
Hermes Trismegistus |
Dengan menggunakan bahasa simbol, diagram Alkimia dipenuhi gambar-gambar aneh. Namun, bagi mereka yang memahami arti gambar-gambar tersebut, sebuah diagram akan memetakan satu tingkatan proses Alkimia seperti yang digambarkan "The Emerald Tablet". Diagram-diagram tersebut perlu dipelajari lebih saksama dengan memperhatikan apa yang ada di atas dan apa yang ada di bawah gambar tersebut, juga di sisi kiri dan kanannya. Hal ini disebabkan oleh cara kerja Alkimia yang menggabungkan kedua sisi untuk menciptakan satu kesatuan. Batu Bertuah, sering digambarkan memiliki karakteristik androgynous, juga sering digambarkan sebagai “Perkawinan Kimiawi”
![]() |
The Emerald Tablet |
Menurut legenda-legenda lain, ayah Alkimia adalah Seth, putra Adam, yang kebetulan menciptakan "The Emerald Tablet" karena berharap bahwa siapapun yang mengikuti ajaran yang tertera dalam kitab itu akan memperbaiki Kejatuhan Adam dari Taman Firdaus, karena mereka akan menemukan kunci perlindungan. Dalam beberapa legenda Gnostik, Seth juga memberikan rahasia Kabbalah kepada Adam. Ada pula yang mengatakan kitab itu selamat dari Banjir Besar dan diangkat ke perahu Nuh, dan kemudian Nuh menyembunyikannya di sebuah gua di dekat Hebron. Sarah, istri Abraham, kemudian menemukan kitab tersebut. Cerita lain menyebutkan bahwa Miriam, putri Musa, dipercaya untuk melindungi kitab tersebut, lalu dia menempatkannya di perahu Covenant bersama dengan benda-benda keramat lainnya. "The Emerald Tablet" juga dikatakan menjadi salah satu kitab yang dibawa turun dari Gunung Sinai oleh Musa. Dalam lingkaran esoterika, Sepuluh Perintah disebut-sebut merupakan ajaran esoterika untuk masyarakat banyak, sedangkan "The Emerald Tablet" ditujukan untuk menginisiasi misteri-misteri.
Dalam tradisi Islam, Hermes Trismegistus dikenal sebagai Nabi Idris. Beberapa ilmuwan muslim juga menggambarkan Idris dengan Enoch. Kitab Enoch yang asli menyebarkan kebijakan-kebijakan yang disebar Enoch. Dalam beberapa tradisi Kabbalistika, Enoch berubah menjadi malaikat tertinggi Metatron yang menjadi Penasihat Surga.
Legenda lain terkait keaslian "The Emerald Tablet" menyatakan bahwa kitab tersebut ditemukan oleh Aleksander Agung dan kemudian dipamerkan di Perpustakaan Umum di Aleksandria, Mesir. Perpustakaan ini terkenal sebagai tempat penyimpanan banyak sekali naskah Alkimia yang kemudian hancur karena kebakaran. Untungnya, para ilmuwab arab telah menggandakan sebagian besar karya tersebut sehingga ilmu tersebut dapat tersebar berabad-abad kemudian. Alkimia kemudian menemukan jalan ke Eropa melalui penaklukan Islam atas Spanyol dan Prancis Selatan pada 711 Masehi. Hasil terjemahan Latinnya kemudian bermunculan pada awal abad ke-12 dan 13, dan setelah itu tersebar pada masa Resainnance.
Pengaruh Alkimia terlihat pada legenda-legenda Holy Grail (Cawan Suci) saat berkembang di Eropa, Sacro Catino, mangkuk heksagonal keramat yang ditemukan di Genoa, diidentifikasikan oleh beberapa kalangan sebagai Cawan Suci. Legenda mengatakan bahwa benda itu terbuat dari sebongkah zamrud padat dan merupakan mangkuk yang digunakan pada saat Perjamuan Terakhir. Jika melihat puisi epik berjudul Parzival karya Wolfram von Eschenbach, dia menggambarkan cawan sebagai batu hijau yang tidak seprti mangkuk biasa yang kita ketahui sekarang. Siapa pun yang memiliki batu tersebut, dijamin akan mengalami kekekalan hidup seperti yang dikatakan para pakar Alkimia terhadap Batu Bertuah. "The Emerald Tablet", menurut sumber legendaris terakhir, disebut-sebut terlihat terakhir di makam Christian Rosenkreutz, penemu legendaris ajaran Rosicrucian.
Alkimia dapat terlihat sebagai subyek yang kompleks karena bahasa dan simbolnya yang asing. Tujuan Alkimia adalah transmutasi. Walaupun banyak para pakar Alkimia Abad Pertengahan menganggap dirinya telah mengubah timah menjadi emas. Sebuah investigasi dalam filosofi hermeutika untuk menemukan interkonektivitas atas segala hal, baik itu makrokosmos maupun mikrokosmos, atas atau bawah, dalam rangka memanfaatkan ilmu ini baik untuk bidang spiritual maupun ilmu praktis. Pernyataan ini menjelaskan mengapa para anggota Royal Society, atau "Invisible College" (orang yang mendalami bidang mistis) sangat mengagumi ajaran Alkimia. Beberapa Alkemis (penganut Alkimia) yang disebut-sebut telah berhasil membuat Batu Bertuah dan ramuan hidup abadi (Elixir of Life) adalah Fulcanelli (baca disini) dan Count St. Germain (baca disini).
Perjalanan mencari Tuhan, atau "Sang Satu Pikiran" dalam bahasa "The Emerald Tablet", atau sesuatu yang lebih tinggi dari diri kta sendiri, merupakan tujuan akhirnya. Para pakar Alkimia menjelaskan bahwa semua pencapaian ini untuk menemukan Satu Hal, yaitu Yang Mahatinggi. Dengan begitu, para pakar Alkimia mampu menciptakan Batu Bertuah dan Ramuan Hidup Abadi (Elixir of Life). Dalam "The Emerald Tablet" dikatakan, "Dan jika semua hal telah dan bangkit dari Satu melewati Satu, semua hal ini akan terlahir dari Sang Mahatinggi dengan beradaptasi."
(wikipedia, enigma (fulcanelli), enigma (count st. germain), decoding the lost symbol)
2 komentar:
The Emerald Tablet,.wow.
Nice blog....
thanks !
Posting Komentar